Dunia Blockchain Terhantam Pukulan Begitu Blythe Masters Angkat Kaki
Krisis moneter pada tahun 2008/2009 terjadi akibat sejumlah hal. Di antaranya ialah konsep credit default swap (CDS), derivatif keuangan, yang mengizinkan para investor untuk mentransfer risiko kredit mereka kepada investor lainnya. Sebuah contoh yang tepat salah satunya adalah ketika bank memercayai bahwa klien tertentu akan gagal memenuhi kewajibannya. Untuk menghindari risiko ini, bank dapat menjual pinjaman kepada perusahaan lainnya. Strategi perlindungan nilai yang cerdas ini dikembangkan oleh Blythe Masters, yang adalah seorang eksekutif wanita dengan karier melambung di JP Morgan.
Pada tahun 2014, Blythe menjadi tajuk utama di berbagai media massa ketika ia mengundurkan diri dari jabatannya di bank demi menjelajahi lebih dalam industri mata uang kripto. Ia menjadi Chief Excecutive untuk Digital Asset, sebuah perusahaan blockchain, yang melayani investor institusi dan startup dengan cara memfasilitasi mereka dalam trade rahasia. Pada masa kejayaannya, Digital Asset merupakan salah satu startup blockchain yang memiliki karier begitu cemerlang.
Kemarin, perusahaan mengumumkan bahwa Blythe hengkang dari perusahaan ini karena alasan pribadi. Ini merupakan pukulan dahsyat bagi industri tersebut karena kehilangan salah satu penganut berkelasnya. Bahkan dengan berita yang terus diterbitkan, harga BTC pun bergerak semakin tinggi, memperoleh kenaikan dari posisi $3100 menuju posisi $3730 saat ini. Mata uang kripto lainnya seperti ETH dan XRP juga diperdagangkan di posisi yang lebih tinggi. Harga BTC/USD sedikit di atas EMA 25 harian dan 50 harian, sementara RSI telah bergerak ke atas level terjual 70. Dengan sentimen kripto yang amat rendah, harga pun kemungkinan akan berbalik.